Friday, August 11, 2017

Cerita Suara Tangisan Hantu Di Kampus STIE Ekuitas Bandung


Pada hari Rabu (22/3/2017) kemarin sekitar pukul 8 malam , mahasiswa STIE Ekuitas Bandung yang sedang mengikuti jam pelajaran malam dibuat ketakutan setelah mendengar bunyi tangisan misterius yang diduga hantu.

Semua berawal dikala mahasiswa sedang mengikuti jam pelajaran pelengkap Brevet Pajak yang biasa dimulai pada pukul 6 hingga 8 malam dari hari Senin-Jumat. Kelas brevet pun dibagi menjadi beberapa kelas sebab memang terlalu banyak mahasiswa yang mengikuti brevet.

Mahasiswa di salah satu kelas yang diajar oleh seorang dosen berevet yang suka dipanggil Pak Ayi mendadak heboh setelah mereka mengklaim mendengar ada bunyi tangisan dari belakang kelas. Yang mendengar bunyi tangisan pun banyak dan mereka semuanya mengaku bahwa bunyi tangisan tersebut berasal dari belakang.

Awalnya bunyi tangisan itu diduga keisengan yang dilakukan salah satu mahasiswa. Jika pun memang benar iseng , pasti semua orang dalam kelas tahu siapa pelakunya.

Setelah diselidiki lebih lanjut , rupanya bunyi tangisan itu berasal dari kelas sebelah. Karena penasaran , mahasiswa pun mengecek ke kelas sebelah , dan anehnya kelas tersebut sudah dikunci pintunya.

Dosen dan mahasiswa pun jadi ketakutan dan proses pembelajaran dihentikan dulu. Salah seorang mahasiswa kelas tersebut berjulukan Yurra Teguh menceritakan pengalaman mengerikannya kepada .

Ia menceritakann jikalau kelas tiba-tiba heboh setelah banyak perempuan mendengar bunyi tangisan menyerupai dengan kuntilanak , sementara ia sendiri dan teman-teman pria lainnya mengaku tidak mendengar bunyi tangisan tersebut.

"Cuma perempuan saja yang mendengar bunyi tangisan itu , sementara saya dan sahabat pria lainnya tidak mendengarnya ," kata Yurra.

Kemudian mahasiswa perempuan berjulukan Virna mengaku benar-benar mendengar bunyi tangisan tersebut dengan jelas.

"Aslinya , saya benar-benar mendengar bunyi tangisan itu dari belakang ," kata Virna.

Karena insiden ini , proses pembelajaran pun dihentikan. Mahasiswa banyak yang takut terutama yang mendengar bunyi tangisan tersebut.

Keesokan harinya dikala pembelajaran di mulai lagi , kelas tersebut pindah ke kelas lain di lantai dua sebab takut kejadian angker menyerupai kemarin terulang lagi.