![]() |
Monorel Chongqing (Foto: Odditycentral) |
Karena kepadatan bangunan di kota Chongqing , kota paling padat penduduknya di Tiongkok , para arsitek harus memutar pikiran saat sedang membangun proyek monorel. Solusinya yaitu rel kereta harus melewati lantai 19 gedung apartemen.
Dikutip Odditycentral , sebagian besar wilayah Chongqing terdiri dari bukit dan lereng. Ditambah lagi bangunan di kota ini sangat padat hingga tidak ada lagi ruang yang kosong. Wajar saja penduduk kota ini mencapai 49 juta jiwa sehingga setiap sudut kota hampir semuanya dipenuhi oleh pemukiman warga dan infrastruktur.
Pada tahun 2004 , saat Rail Transit No 2 disetujui , pemerintah hanya memiliki dua pilihan , yang pertama meruntuhkan gedung apartemen untuk membukakan jalan untuk monorel , atau mengosongkan salah satu lantai sebagai jalan lewat monorel.
![]() |
(Foto: Odditycentral) |
Hingga kesudahannya pemerintah memutuskan untuk memilih opsi nomor dua di mana mereka lebih memilih mengosongkan salah satu lantai apartemen untuk jalan monorel. Setelah 13 tahun persetujuan proyek ini berlalu , pemerintah setempat masih yakin bila opsi nomor dua ini merupakan pilihan yang tepat.
Proyek ini pun ceritanya selesai dikerjakan. Kereta api mampu leluasa melintasi lantai 19 gedung apartemen tersebut sebagai kawasan pemberhentian.
![]() |
(Foto: Odditycentral) |
Ada pun keuntungan dari monorel unik ini , yakni harga apartemen terseut naik drastis alasannya yaitu penghuni apartemen mampu dengan mudah naik kereta api tanpa harus jauh-jauh pergi ke kawasan pemberhentian lain.
Untuk menghindari kebisingan , bab lantai 19 dilengkapi dengan peralatan pengurang kebisingan sehingga penghuni tidak perlu khawatir akan terganggu oleh kebisingan kereta yang melewat.