 |
| Ilustrasi (foto: Odditycentral) |
Sebuah perusahaan asal Pakistan yang disebut "Axact" menyebut dirinya sebagai perusahaan IT terkemuka di dunia. Namun , menurut sebuah investigasi baru-baru ini menyebut perusahaan tersebut benar-benar membuat dan menjual ijazah palsu.
Perusahaan itu mengklaim memiliki sepuluh unit beragam urusan ekonomi , yang memperlihatkan lebih dari 23 produk kelas dunia. Selain itu , perusahaan ini juga memperlihatkan layanan klien di bidang perangkat lunak , desain aplikasi , penelitian dan pendidikan.
Menurut dongeng investigasi yang dimuat oleh The New York Times , perusahaan Axact tidak memperlihatkan jasanya menyerupai yang disebutkan mereka. Namun , perusahaan tersebut malah menjual ijazah palsu SMA dan perguruan tinggi tinggi.
Perusahaan tersebut akal-akalan mendesain website untuk sebuah perguruan tinggi tinggi palsu dengan nama yang diragukan. Perguruan tinggi palsu itu memperlihatkan ijazah palsu beberapa mata pelajaran lengkap dengan sertifikasi otentifikasi yang ditandatangani oleh Menteri Luar Negeri John Kerry.
The New York Time juga melaporkan bahwa mantan karyawan perusahaan ini mengaku bekerja sebagai biro penjualan.
"Inti dari urusan ekonomi Axact ialah tim penjual muda dari kalangan cowok terdidik Pakistan - fasih berbahasa Inggris atau Arab , yang bekerja dengan ponsel dan pelanggan. Mereka memperlihatkan segalanya dari ijazah sekolah tinggi untuk sekitar $350 , untuk doktor sebesar $4.000 ," dongeng karyawan yang tak disebutkan namanya itu.
Mantan karyawan perusahaan tersebut juga menceritakan bahwa mereka melayani pelanggan yang ingin membeli gelar instan tanpa harus menempuh pendidikan di perguruan tinggi tinggi.
Misalnya saja seorang perawat di Abu Dhabi , yang dikabarkan membayar USD 60.000 untuk menerima gelar medis. Selain itu , ada seorang akuntan anabawang yang membayar USD 3.300 untuk mendapat gelar sarjana secara online. Namun sayang , akuntan itu diberitahu harus membayar lebih untuk menerima sertifikasi.
 |
| Ijazah palsu Axact (foto: Odditycentral) |
The Times melaporkan pendapatan karyawan di perusahaan itu dapat mencapai beberapa juta dolar per bulan. Sementara itu , tugas Axact sebagai dalang di balik segalanya tidak diketahui sama sekali.
Pada 17 Mei 2015 , Badan Investigasi Federal Pakistan (FIA) mulai melaksanakan penyelidikan atas tuduhan yang dimuat surat kabar The Times. Mereka menemukan beberapa ijazah kosong dan kop surat palsu dari Departemen Luar Negeri AS.
Sementara itu , pihak Axact lewat media online menyangkal semua tuduhan dan mengancam menggugat The Times atas semua tuduhan ini.
sumber: Odditycentral