Saturday, December 23, 2017

Copy paste, duplikat konten, moral blogger dan pengaruhnya terhadap SEO

Copypaste ialah duduk perkara klasik yang tak akan pernah ada habisnya untuk dibahas. Praktek blogging menyerupai ini banyak disalahkan sebagai penyebab duplikat konten pada hasil pencarian yang tak baik bagi SEO. Benarkah demikian?...

Banyak yang galau dan mengajukan pertanyaan, copy paste dalam blogging itu menyerupai apa?...


Ada yang bilang jikalau copy paste itu ialah menyalin keseluruhan isi/materi dari satu situs, dan menerbitkan ulang pada situs yang lain sama persis. Hal ini karena cukup hanya dengan menggunakan perintah CTRL C dan CTRL V. Dan yang lain bilang, jikalau copy paste dalam hal blogging itu termasuk mencakup menggunakan sistem auto (bisa ambil melalui RSS) dan pengolahan kembali artikel (rewrite). Adapun pendapat yang mengatakan, bahwa apapun namanya tindakan tersebut(copy paste, rewrite, autoblog,mengutip), itu ialah pelanggaran hak cipta.

Diantara para blogger yang artikelnya dicopas, atau diterbitkan ulang merasa keberatan apapun alasannya. Yang lain mengijinkan, asal mereka mendapat backlink dari artikel mereka yang dicopas. Ada juga yang mengharuskan merewriter dulu biar menjadi unik, jikalau ingin diambil untuk diterbitkan disitus blog lain(dengan atau tanpa link sumber). Sementara yang lain ada juga yang tidak boleh diapa-apakan lagi, dan harus mencatumkan link sumbernya.

Penyebab blog di copy paste


Internet ialah dunia yang bisa dihadiri oleh siapa saja, sehingga apapun yang diterbitkan pada sebuah situs bisa mengundang banyak reaksi. Ada yang tak suka, ada yang suka, bahkan ada yang ingin menerbitkan ulang karena dianggap bagus. Inilah penyebab utamanya. Sebuah artikel yang dicopy tentu dianggap mengagumkan oleh pelakunya, sehingga mereka pantas untuk menerbitkan ulang disitus mereka. Tujuannya tentu banyak, diantaranya mungkin:
  • Menambah koleksi artikel seorang pemilik blog
  • Tuntutan rutin update, namun kesulitan inspirasi untuk membuat artikel sendiri
  • Malas, karena menulis artikel sendiri itu dianggap banyak membuang waktu
  • Ingin cepat kaya dari blog (padahal tak ada cara cepat),
  • Hanya untuk mengisi blog dummy mereka
  • dll.
Dan hanya sedikit yang bertujuan sekedar hanya ingin berbagi info berguna, serta menambahkan link sumbernya.

Copy paste tak akan pernah berhenti selama ada situs, blog, penerbitan dan make money online. Disinilah letak gula-gula penyebabnya. Pada Akhirnya timbul diantara pemilik blog, saling klaim, saling tuduh, saling lapor dan saling merasa yang paling berhak. Yang lebih miris lagi, mengumbar kata melalui trit diforum dengan bilang " Barang siapa yang mengcopy artikel saya tanpa ijin, akan saya, bal-bla-bla....". Padahal, setelah ditelisik lebih jauh, seluruh artikel yang ia buat hanyalah hasil mencuri inspirasi dari blog lain walaupun narasinya sangat berbeda. Ada lagi yang gembar gembor di blog masing masing, " Copas ialah tindakan plagiat, dan harus segera dihentikan". Ho ho, ungkapan itu tak salah, jikalau diungkapkan oleh orang yang benar-benar konsisten.

Copas memang termasuk plagiat, namun plagiat bukan hanya copas(kalau menurut saya). Dan makna dari kedua istilah tersebut sangatlah berbeda. Meskipun narasi artikel berbeda, namun nilai dan konten sama ialah termasuk plagiat.
Misalnya, blogers membuat artikel tutorial ihwal cara membuat related post wordpress. Memang iya, jikalau ia menggunakan kata-kata petunjuk dengan bahasa dan goresan pena ia sendiri. Namun inti dari tutorialnya (script related postnya) ternyata gotong royong mengambil dari situs forum luar negeri (bukan karyanya sendiri). Maka, jikalau ia gembar gembor ihwal klaim ialah tidak etis, bahkan sangat munafik menurut saya. Dan ini banyak saya jumpai dalam artikel blog-blog "ber-reputasi".

Saya tak menampik, jikalau saya dikatakan masih mencuri inspirasi atau bahan blog lain. Ada beberapa artikel di blog ini yang diterbitkan dari tindakan copas. Dan jikalau sumber aslinya jelas, tentu saya berikan link balik. Sebagian lagi dari hasil rewrite, mengutip sebagian, dan murni hasil goresan pena saya sendiri. Hal menyerupai ini gotong royong sangat umum dilakukan oleh banyak blogers, hanya saja sebagian aib untuk mengakuinya. Kalau hanya aib saja sih juga sudah biasa, yang tak biasa ialah klaim hak cipta artikel dari hasil menjiplak.

Materi blog yang copas sudah menyerupai hukum alam, dan merupakan resiko dari sesuatu yang disajikan ke umum.


Jika memang merasa tak ingin artikel situs di copas dengan cara apapun, sebaiknya didaftarkan hak cipta bahan situsnya(ada banyak layanan online). Supaya terang klaimnya, dan ada jaminannya. Daripada gembar-gembor ihwal plagiator sana-sini, klaim sana sini padahal sama tidak jelasnya.


Aspek SEO


Banyaknya pendapat yang mengatakan jikalau artikel banyak yang dicopas itu dapat menurunkan peringkat hasil pencarian yang diduga karena duplicate content efect. Mungkin karena karena inilah, sehingga banyak blogers yang gusar dikala mengetahui artikelnya banyak yang dicopypaste. Walaupun gotong royong tidak ada pernyataan yang terang ihwal hal ini.

Fakta
Banyak blog yang menerbitkan ulang artikel blog ini. Baik yang menggunakan autoblog, maupun copypaste. Bahkan saya menemukan beberapa blog yang isinya sama persis seluruhnya dengan blog artikel luarbiasa ini. Saya tak mau tinggal membisu melihat kenyataan ini, yaitu Saya hanya cukup melaksanakan riset kecil-kecilan pada hasil pencarian. Hasilnya?,,,,,, Fakta!, ternyata semua blog-blog tersebut tak ada satupun yang bisa menyaingi posisi SERP artikel saya yang dicopas, bahkan sepertinya blog ini semakin besar lengan berkuasa dan dapat PR.

Aspek mayoritas merosotnya SEO blog itu menurut saya bukan karena banyaknya artikel yang dicopypaste, namun terlebih kepada bagaimana cara kita memperlakukan SEO serta ketrampilan menerbitkan artikel terbaru yang lebih segar dan disukai. Jika SEO sudah dilakukan dengan cara baik dan benar, sesuai dengan fatwa dan panduan webmaster+kerja keras, saya kira blog kita akan tetap besar lengan berkuasa posisinya.

Jadi, akan lebih baik jikalau fokus terhadap apa yang harus kita lakukan. Tak perlu saling menyalahkan pemain lain, atau lirak-lirik sana sini tanpa mencari solusi. Apa yang terbaik yang harus dilakukan menurut Anda, itulah yang sebaiknya yang harus Anda jalankan. Hanya berkutat dengan kebingungan karena ulah orang lain (termasuk praktek copas), hanya akan menghentikan langkah kita saja. Karena praktek yang satu ini mungkin tak akan pernah habis hingga kapanpun, walaupun tetap tak akan bisa dibenarkan.