Wednesday, July 11, 2018

3 Negara Yang Paling Banyak Menikmati Kekayaan Alam Indonesia

Freeport di Papua (foto: berdikarionline.com)

Indonesia sangat kaya akan sumber daya alamnya , baik yang hayati maupun yang non hayati. Tak heran kalau Indonesia disebut-sebut sebagai negara yang memiliki kekayaan paling melimpah di dunia.

Karena memiliki sumber daya alam yang begitu melimpah , Indonesia seharusnya bisa menjadi negara paling maju dan mandiri. Namun sayang , Indonesia belum bisa memanfaatkan SDA dengan baik sehingga masih memanfaatkan tenaga absurd untuk mengelolanya.

Tak heran kalau kekayaan Indonesia bahwasanya banyak dinikmati oleh negara-negara lain , sementara masyarakat Indonesia sendiri hanya bisa meratapinya. Langsung saja , berikut negara-negara yang paling banyak meraup keuntungan dari kekayaan alam Indonesia.

3. Amerika Serikat

(foto: molsemforall.com)

Masyarakat pasti sudah tidak absurd lagi dengan Freeport , perusahaan tambang di Papua yang sebagian besarnya dikelola oleh perusahaan asal Amerika Serikat. Tahu tidak , AS meraup untung sangat besar dari perusahaan tambang ini , sementara Indonesia hanya sedikit menikmatinya.

Seperti dilansir dari merdeka.com , produksi tambang di Freeport per hari bisa mencapai 220.000 biji mentah emas dan perak. Terbayang berapa besar untung yang didapat AS dari kekayaan milik Indonesia ini , sementara masyarakat pribuminya hidup di tengah kemiskinan.

Tak hanya Freeport , masih ada perusahaan asal Colorado , New Mont yang mengelola beberapa tambang emas dan tembaga di daerah  NTT dan NTB. Tentu , mereka hanya menyetorkan sebagian kecil dari pendapatan total mereka ke pemerintah.

2. China

(foto: ijomuda.com)

Selain Amerika Serikat , Negeri Tirai Bambu juga aktif menikmati kekayaan alam Indonesia. Salah satu investasi China di Tanah Air ialah di bidang kerikil bara , nikel dan bauksit.

PT Heng Fung Mining Indonesia merupakan salah satu perusahaan China yang berinvestasi di bidang nikel , di Halmahera , Maluku. Target produksi perusahaan ini bisa mencapai 200 juta ton. Kemudian ada PetroChina , perusahaan migas China yang sudah menguasai beberapa blok.

1. Prancis

(foto: energitoday.com)

Perusahaan asal Prancis , Total E&P Indonesie mengelola blok migas di Mahakam , Kalimantan Timur. Setidaknya , Total mengendalikan 50 persen saham dari blok tersebut.

Selain Total , ada perusahaan Prancis lain , Eramet yang berinvestasi di bidang pengelolaan dan pemurnian materi tambang , di Halmahera Utara , Maluku , dengan kapasitan 3 juta ton per tahun.