![]() |
Film Darah dan Doa (foto: Wikipedia) |
Sebuah film karya Usmar Ismail berjudul "Darah dan Doa" merupakan film pertama yang diproduksi Indonesia pada tahun 1950 yang dibintangi oleh Faridah , sebagaimana disebutkan dalam laman Wikipedia.
Film ini secara resmi diproduksi oleh Indonesia dikala berakhirnya Perang Kemerdekaan Indonesia oleh Perusahaan Film Nasional Indonesia (Perfini). Syuting pertamanya dilakukan pada 30 Maret 1950 , yang kemudian dikenal hingga sekarang sebagai Hari Film Nasional.
Dibintangi oleh Del Juzar , Farida , dan Aedy Moward , film ini mengisahkan perjalanan panjang prajurit divisi Siliwangi untuk kembali ke Yogyakarta alasannya ialah diserang oleh pasukan Belanda yang ingin kembali menguasai Indonesia pasca proklamasi kemerdekaan.
![]() |
(foto: raditherapy.com) |
Kapten Sudarto (Del Juzar) mendapat peran untuk memimpin pasukan tersebut selama dalam perjalanan. Dia juga diceritakan terlibat korelasi asmara dengan dua orang gadis meski sudah beristri dan mempunyai anak.
Film ini diakhiri dengan ditembaknya Sudarto oleh anggota Partai Komunis Indonesia (PKI) yang ia perangi waktu terjadinya peristiwa pemberontakan PKI di Madiun , pada tahun 1948.
![]() |
(foto: penulispro.com) |
Menjadi , film ini pada intinya menceritakan perang saudara yang terjadi di Indonesia. Film ini memberikan pesan dan budpekerti bahwa mempertahankan kemerdekaan jauh lebih sulit daripada merebutnya.