![]() |
Ribuan ular dibantai dalam pekan raya tahunan di Sweetwater , Texas (foto: Odditycentral) |
Setiap tamat pekan kedua di bulan Maret , penduduk Sweetwater , Texas , merayakan sebuah pekan raya yang sangat sangat sadis , di mana ribuan ular berbisa dibantai secara eksklusif di depan banyak orang.
Dilansir Odditycentral , pekan raya berjulukan "Penangkapan Ular Berbisa Terbesar di Dunia" ini mulai diselenggarakan pertama kali pada tahun 1958 oleh sebuah kelompok yang disebut Junior Chamber of Commerce (Jaycees). Dulu , pekan raya ini merupakan cara paling efektif untuk mengendalikan populasi ular berbisa yang bertanggung jawab atas tamat hidup ternak dan manusia.
Tanpa diduga-duga , pekan raya ini jadi populer bahkan hingga terdengar ke luar negeri. Setiap tahunnya , 30.000 pengunjung termasuk pemburu ular dan wisatawan gila datang ke kawasan ini untuk menyaksikan ribuan ular berbisa dibunuh secara brutal di depan umum.
Tahun lalu saja , sekitar 10 ribu ular berbisa berhasil ditangkap dari dalam tanah. Kemudian ular-ular tersebut dibawa keluar hidup-hidup dan dibunuh satu per satu dalam pekan raya ini.
Menurut kesaksian seorang reporter yang menyaksikan pekan raya ini mengatakan , para Jaycees membunuh ular-ular tersebut dengan cara memukul kepalanya , mengelupas kulit mereka , kemudian mengeluarkan isi perut mereka.
![]() |
Miss Snake Chmaer (foto: Odditycentral) |
Dalam pekan raya ini rupanya tak hanya menampilkan pertunjukan pembantaian ular , tapi pengunjung juga mampu membeli kulit ular , warung makanan yang menghidangkan daging ular , dan bahkan kontes kecantikan Miss Snake Chamer.
Namun pekan raya ini menerima kecaman dari para pecinta hewan. Mereka mengatakan bahwa kelebihan populasi ular berbisa di wilayah tersebut hanyalah mitos dan dibuat semata-mata untuk menjaga pekan raya ini semoga tetap ada.
"Acara ini membantu menyebarkan rasa tidak hormat pada satwa liar dan alam , dan karenanya ialah keadaan yang tidak berkelanjutan dan berbahaya bagi spesies ikonik Amerika ini ," tulis Melissa Amarello , Advokat Pelestarian Ular , untuk National Geographic Voices.
Dia menambahkan bahwa pekan raya ini menawarkan keuntungan besar bagi kolektor ular dan pemburu ular. Para pemburu diberi bayaran yang cukup fantastis sesuai berapa banyak ular berbisa yang berhasil mereka bawa.
Setelah ditangkap , ribuan ular tersebut akan dimasukan ke dalam sebuah ruangan tertutup tanpa diberi air atau makanan. Ketika tiba waktunya program pembantaian , banyak ular dalam keadaan terluka parah , dan bahkan ada yang sudah mati.
Banyak penggerak dan pecinta hewan yang bersatu mengecam pekan raya ini. Namun perjuangan mereka selalu gagal , alasannya ialah tidak mendapat pemberian dari pemerintah setempat. Penduduk Sweetwater juga selalu melaksanakan pembelaan dengan mengatakan pekan raya ini merupakan sarana pengendalian populasi ular.
Meskipun ular berbisa mampu membahayakan keselamatan insan , tapi mereka juga sama-sama makhluk ciptaan Yang Mahakuasa dan berhak hidup di alam liar , serta bebas dari campur tangan manusia. Bagaimana setuju?